“Antri-antri! woi antri dong!”, kata-kata ini terus mengiang ditelingaku, singkat ceritanya beberapa waktu yang lalu aku menjadi korban antrian
disalah satu SPBU karena bahan bakar
premium ini sudah habis beberapa SPBU lainnya, sehingga bila ada SPBU yang
menyediakan premium langsung dipenuhi oleh pembeli. Bila dipikir-pikir,
kejadian seperti ini harapannya tidak akan terjadi dikemudian hari, but actually we must be aware!
Pertanyaan yang muncul kemudian adalah apakah kita sudah aware? Mas bro dan mbak bro ingat
nggak saat kita SD, kita pernah dapat pelajaran tentang sumber energi ada yang
dapat diperbaharui dan tidak dapat diperbaharui (dan bla bla bla...), jenis minyak, gas bumi adalah sumber energiyang tak dapat diperbaharui. Well, apa
sekarang kita masih sadar akan hal itu?. Kesadaran itu apakah sebanding dengan
fakta dilapangan, penggunaan BBM misalnya semakin meningkat diikuti dengan
peningkatan kendaraan pribadi, seperti sepeda motor yang jumlah nya dari
tahun 2008 mencapai 47 jutaan, tahun 2009 ada 52 jutaan, tahun 2010 ada 61
jutaan. Besar pasak daripada tiang ,
begitu juga sumber energi dibumi tercinta ini, kebutuhan semakin meningkat
tetapi sumber energi makin menipis. Menyediakan bahan bakar apakah tugas dari PERTAMINA saja? tentu jawabannya tidak, karena kita juga mengambil peran dalam menyediakan sumber energi fosil tersebut bagi seluruh rakyat Indonesia dikemudian hari. So,
what should we do ? apa yang harus kita lakukan? :
1.”Sadar” bahwa bumi tak cukup menyediakan sumber energi yang tidak
dapat diperbaharui
Contoh kongkrit yang saya lakukan, saya memilih alat transportasi sepeda
untuk menjangkau tempat-tempat yang terjangkau
misalnya kekampus, ke tempat kerja, ke pasar, kemanapun saya pergi asalkan
terjangkau. Ini hal sederhana yang bisa dilakukan semua orang, gampang, murah
dan sehat tinggak mau atau nggak mau,
lalu bila jauh bagaimana? Ya pilih alat transportasi publik. Kesadaran
dari hati yang terdalam membawa perubahan.
2. Belajar energi terbarukan
Saya percaya tidak ada seorang yang bodoh, hanya mau atau tidak mau saja
untuk melakukan sesuatu. Mau belajar
akan jauh lebih baik daripada sok tau, bila
kita sudah sadar akan keterbatasan sumber energi, marilah kita sama-sama
belajar tentang segala energi yang terbarukan. Energi terbaruan adalah energi
yang diambil dari lingkungan kita, apa yang sudah disediakan oleh alam yang tak akan pernah habis, misalnya dari panas bumi, air, angin. Belajar
konteksnya bukan hanya baca buku teks book
and that’s it! Belajar artinya mau
mendalami, mencari tahu, dan berani berkreasi itulah bentuk pembelajaran
sejati.
3. Talk & Do More!
Sebagai generasi yang sadar akan keterbatasan energi maka marilah kita
secara aktif menyuarakan aksi hemat energi ke keluarga dirumah, tetangga,
saudara, teman, pacar, organisasi melalui media apa saja, bisa melalui info
dari satu ke yang lain secara langsung, atau pesan singkat, atau
menggencarkannya melalui sosial media twitter facebook atau instagram dll. Sepertinya
hal ini kongkrit dan mudah dilakukan namun
jangan hanya berbicara mari lakukan aksi nyata bahwa kita akan hemat
energi. Awal perubahan
dari diri sendiri lalu tularilah orang lain.
“Earth provides enough to
satisfy every man's needs, but not every man's greed.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar